Parameter Algoritma Instagram
Algoritma Instagram menggunakan beberapa parameter untuk menentukan konten apa yang muncul di feed, Stories, Explore, dan Reels. Berikut adalah parameter-parameter utama yang digunakan:
Halaman Pemutar Video
Ketika pengguna klik sebuah video, ia memberi algoritma YouTube gambaran konten yang cocok untuk disarankan. Itulah mengapa kamu akan menemui saran video yang topiknya serupa dengan yang sedang kamu tonton.
Daftar rekomendasi yang muncul saat pengguna menikmati sebuah video juga bisa berisi konten-konten yang umumnya dilihat oleh penonton video tersebut. Misalnya, saat menonton klip dari sitkom favoritmu, klip-klip dari sitkom lain mungkin akan muncul di sebelahnya.
Hasil pencarian bergantung banyak pada kata kunci yang pengguna ketikkan. Sistem milik YouTube akan menampilkan video-video yang di judul, deskripsi, dan tag-nya terdapat kata kunci tersebut.
Selain mencocokkan informasi video dengan kata kunci pencarian, algoritma YouTube juga berupaya menyajikan hasil penelusuran yang berkualitas. Untuk itu, sistem tersebut mempertimbangkan durasi penayangan, jumlah views, dan jumlah like. Jadi, hasil pencarian diurutkan dari yang paling digemari banyak penonton.
Dalam kondisi tertentu, algoritma milik YouTube juga menggunakan riwayat tontonan pengguna dalam memberikan hasil penelusuran yang lebih sesuai minat pengguna.
Contohnya, kata “bat” dalam bahasa Inggris bisa berarti kelelawar atau tongkat yang digunakan dalam olahraga baseball dan cricket. Karena makna kata tersebut lebih dari satu, algoritma YouTube akan mencermati riwayat tontonan si pengguna.
Jika pengguna sering menyimak konten olahraga, YouTube cenderung menampilkan video terkait tongkat baseball dan cricket. Sementara itu, pengguna yang sering menonton konten tentang alam dan binatang kemungkinan akan menemukan video tentang kelelawar.
Meski Shorts merupakan format baru di YouTube, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengannya. Klip-klip pendek tersebut tidak hanya beredar di beranda, tetapi juga di halaman khusus Shorts.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan algoritma YouTube untuk menyarankan Shorts di kedua tempat tersebut tidak jauh berbeda dari yang digunakan untuk merekomendasikan video biasa. Antara lain:
Baca Juga: Ide Konten YouTube
Halaman Trending di YouTube menampilkan daftar video terpopuler di sebuah negara. Berbeda dari keempat tempat rekomendasi video yang tadi dibahas, isi halaman ini tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari sisi pengguna selain lokasinya saat mengakses YouTube.
Untuk menentukan isi halaman Trending, algoritma YouTube memilih konten yang memenuhi beberapa kriteria berikut:
Bagikan Video di Luar YouTube
Algoritma YouTube cenderung merekomendasikan konten yang ditonton banyak orang. Untuk menyiasati tantangan tersebut, sebaiknya kamu membagikan videomu di platform lain.
Sebagai contoh, kamu bisa mengunggah teaser atau potongan video barumu di TikTok dan Instagram Story, disertai dengan link versi panjangnya. Potongan ini wajib menampilkan bagian-bagian menarik dari videomu agar penontonnya terdorong untuk melirik versi panjangnya.
Bagi yang memiliki blog juga bisa membagikan konten YouTube dengan cara embed. Cara tersebut memungkinkanmu untuk menampikan pemutar video YouTube di blog. Dengan begitu, setiap penayangan tetap dihitung sebagai views YouTube.
Dapatkan Perhatian Penonton dengan Intro yang Menarik
Salah satu faktor yang mengisyaratkan kualitas konten kepada algoritma YouTube adalah durasi penayangan. Agar penonton bersedia menyimak setelah klik videomu, tentunya intro atau pembukaannya harus bisa mendapatkan perhatian mereka.
Untuk video tutorial, misalnya, kamu bisa membuat intro yang menggugah rasa ingin tahu audiens dengan membicarakan suatu masalah yang mereka hadapi. Kemudian, kamu beritahu mereka bahwa videomu akan membahas solusi dari masalah itu.
Sebagai contoh, kamu membuat konten tentang cara menjadi YouTuber. Sebagai pembuka, kamu bisa menyebutkan tantangan yang umumnya dihadapi para YouTuber pemula. Hal itu penting agar target audiensmu yang ingin menjadi content creator merasa dipahami.
Cara meningkatkan durasi penayangan agar videomu direkomendasikan algoritma YouTube tidak hanya berhenti di situ. Setelah mendapatkan perhatian penonton, katakan kepada mereka bahwa kamu tahu langkah-langkah tepat untuk memulai perjalanan sebagai YouTuber. Jelaskan pula kalau pembahasan tersebut tidak boleh penonton lewatkan.
Cara Kerja Algoritma Instagram
Algoritma Instagram bekerja dengan menganalisis berbagai parameter di atas untuk menyajikan konten yang paling relevan dan menarik bagi setiap pengguna. Berikut adalah cara kerja algoritma di beberapa fitur utama Instagram:
Feed Instagram adalah tempat utama di mana konten dari akun yang diikuti muncul. Algoritma mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu posting, interaksi sebelumnya, dan relevansi konten. Konten yang mendapatkan banyak like dan komentar dalam waktu singkat setelah diposting cenderung muncul lebih tinggi di feed pengikut.
Stories memiliki algoritma yang sedikit berbeda, fokus pada interaksi dan hubungan. Stories dari akun yang sering dilihat atau diberi interaksi (seperti pesan atau reaksi) akan muncul lebih dulu. Ini mendorong pengguna untuk tetap terhubung dengan akun-akun yang mereka anggap penting.
Halaman Explore dirancang untuk memperkenalkan pengguna pada konten baru yang mungkin menarik bagi mereka. Algoritma di sini sangat bergantung pada minat dan interaksi sebelumnya. Konten yang viral dan mendapatkan banyak engagement dalam kategori tertentu lebih mungkin muncul di halaman Explore.
Reels adalah fitur video pendek yang sangat mirip dengan TikTok. Algoritma Reels menilai engagement, kualitas video, penggunaan musik, dan tren saat ini. Video yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan tren musik cenderung mendapatkan lebih banyak eksposur.
Tips Memanfaatkan Algoritma Milik YouTube
Tidak semua faktor yang dipentingkan sistem rekomendasi YouTube bisa kamu penuhi. Namun, agar kemungkinan videomu direkomendasikan bertambah besar, ada beberapa hal yang bisa kamu upayakan, termasuk:
Nah, di bawah ini adalah delapan tips yang bisa membantumu mewujudkan upaya-upaya tersebut:
Sejarah Singkat Algoritma YouTube
Sistem rekomendasi video yang digunakan YouTube terus dikembangkan agar semakin meningkatkan kepuasan pengguna. Mari lihat perubahan algoritma dari awal berdirinya YouTube secara sekilas.
Di tahun-tahun pertamanya, YouTube menggunakan algoritma yang mengutamakan jumlah klik dan views (penayangan). Jadi, unggahan kreator bisa direkomendasikan asal menjadi viral.
Oleh karena itu, tidak heran jika membagikan video di platform lain merupakan upaya utama content creator untuk “mematuhi” algoritma YouTube. Bahkan, banyak YouTuber mengandalkan judul dan thumbnail yang bersifat clickbait untuk meningkatkan jumlah views dengan cepat.
Alhasil, kepuasan pengguna YouTube menjadi rendah. Sebab, judul dan thumbnail konten yang beredar di beranda mereka tidak benar-benar mencerminkan isinya.
Di masa ini, sistem rekomendasi YouTube memprioritaskan dua faktor, yaitu:
Dari kedua kriteria itu, bisa disimpulkan bahwa video yang mampu membuat penonton tidak beranjak adalah konten bermanfaat dan patut disuguhkan kepada pengguna YouTube lainnya.
Untuk menghadapi perubahan besar pertama pada algoritma YouTube, sebagian kreator memilih untuk membuat video yang lebih pendek. Tujuannya agar lebih banyak penonton yang menyaksikan video hingga selesai.
Sementara itu, ada juga para YouTuber yang mencoba long-form content atau video berdurasi panjang untuk menambah waktu yang dihabiskan penonton di video mereka.
Namun demikian, dua kriteria baru yang digunakan dalam sistem YouTube tidak mampu memperbaiki kualitas rekomendasi video secara signifikan. Pasalnya, content creator bisa mengakalinya dengan meminta bantuan pihak lain untuk meningkatkan watch time dan video completion.
YouTube mulai berupaya melakukan personalisasi pada rekomendasi kontennya. Untuk mendukung upaya itu, platform tersebut melakukan survei terhadap sejumlah penggunanya.
Selain itu, algoritma YouTube juga mempelajari preferensi pengguna melalui tombol like, dislike, share, dan not interested. Jadi, topik video yang pengguna temukan di beranda akan lebih sesuai kesukaannya.
Sembari meningkatkan kemampuan sistemnya dalam memberikan rekomendasi bersifat personal, YouTube menggalakkan hukuman bagi konten-konten yang melanggar pedoman komunitasnya. Sanksi yang dimaksud meliputi teguran, demonetisasi video, dan penghapusan paksa.
Hingga saat artikel ini ditulis, YouTube terus menyempurnakan algoritmanya agar tepat sasaran dalam menentukan isi video yang dianggap melanggar. Tujuannya agar platform tersebut bisa memberikan kebebasan berpendapat untuk semua penggunanya dalam batasan yang positif.
Manfaatkan Analytics YouTube
Selain mencoba semua tips memanfaatkan algoritma YouTube yang sudah dibahas, belum lengkap jika kamu belum menggunakan analytics YouTube. Fitur ini bisa diakses melalui YouTube Studio.
Analytics YouTube memberitahumu berbagai data, mulai dari performa videomu hingga kebiasaan penontonmu. Jadi, kamu bisa terbantu dalam meningkatkan kepuasan audiens dan memenuhi faktor-faktor yang diprioritaskan algoritma milik YouTube.
Jenis data yang penting untuk kamu cermati di analytics YouTube meliputi:
Membangun Hubungan dengan Audiens
Interaksi dengan audiens sangat penting. Balas komentar dan pesan dengan cepat, dan gunakan fitur interaktif seperti polling atau Q&A di Stories untuk meningkatkan engagement.
Dapatkan Perhatian Penonton dengan Intro yang Menarik
Salah satu faktor yang mengisyaratkan kualitas konten kepada algoritma YouTube adalah durasi penayangan. Agar penonton bersedia menyimak setelah klik videomu, tentunya intro atau pembukaannya harus bisa mendapatkan perhatian mereka.
Untuk video tutorial, misalnya, kamu bisa membuat intro yang menggugah rasa ingin tahu audiens dengan membicarakan suatu masalah yang mereka hadapi. Kemudian, kamu beritahu mereka bahwa videomu akan membahas solusi dari masalah itu.
Sebagai contoh, kamu membuat konten tentang cara menjadi YouTuber. Sebagai pembuka, kamu bisa menyebutkan tantangan yang umumnya dihadapi para YouTuber pemula. Hal itu penting agar target audiensmu yang ingin menjadi content creator merasa dipahami.
Cara meningkatkan durasi penayangan agar videomu direkomendasikan algoritma YouTube tidak hanya berhenti di situ. Setelah mendapatkan perhatian penonton, katakan kepada mereka bahwa kamu tahu langkah-langkah tepat untuk memulai perjalanan sebagai YouTuber. Jelaskan pula kalau pembahasan tersebut tidak boleh penonton lewatkan.